Copy Link
Add to Bookmark
Report

Echo Magazine Issue 28 Phile 0x002

eZine's profile picture
Published in 
Echo Magazine
 · 21 Aug 2020

  

| _)
_ \ __| __ \ _ \_ / | __ \ _ \
__/ ( | | | ( | / | | | __/
\___|\___|_| |_|\___/___|_|_| _|\___|
ECHO MAGAZINE VOLUME XI, ISSUE XXVIII, PHILE 0x002.TXT


Pseudo-Random - Selebritinymous Era - y3dips
y3dips/at/echo/or/id | @y3dips

-----| Define:[Word]

Ada banyak cerita soal banyaknya artist yang terkadang sedikit kesal bahkan
marah dengan banyaknya individu yang muncul di televisi dan langsung di
anggap sebagai artist.

Jika kita melihat beberapa sumber,
artist - art·ist /ärtist/
[1] A person who produces paintings or drawings as a profession or hobby.
[2] A person engaged in one or more of any of a broad spectrum of
activities related to creating art, practicing the arts, and/or
demonstrating an art.

Sampai akhirnya banyak yang mengerti dan mulai berhenti menyebut
orang-orang yang sering muncul ditelevisi sebagai artist, tetapi sebagai
selebritis (Celebrity)

celebrity - ce·leb·ri·ty - səˈlebrətē
[1] A Famous person.

Sehingga semakin jelaslah, orang yang selalu muncul di televisi atau media
bukan karena karya "art"-nya atau sebagai contoh cuma karena kicauan
sensasionalnya di televisi adalah selebriti dan bukanlah artis.

-----| Anonymous

Anonymous - a·non·y·mous - əˈnänəməs
[1] (of a person) not identified by name; of unknown name.

Sudah lebih dari satu kali rasanya saya membahas mengenai anonymous, baik
sebagai pergerakan, sebagai suatu propaganda bahkan pengartian kata
anonymous bagi saya[3]

"Menjadi anonymous lebih merupakan kebebasan, kebebasan menentukan apa
yang anda bisa lakukan, dan memiliki "kepintaran" untuk menentukan
kapan anda perlu diketahui dan kapan tidak perlu. Bahkan tak ada yang
tahu tentang apa yang bisa anda lakukan dan apa yang telah, sedang,
dan akan anda lakukan ;)".

Jika dan hanya jika anda penggemar majalah elektronik echo a.k.a echo|zine,
maka anda pasti akan tau dengan Anonymous, yup sebagai "editor-in-chief"
majalah ini sejak 2005-2010, tetapi saya yakin hanya sedikit yang tahu
(termasuk echostaff) siapa sebenarnya anonymous-editor-in-chief dari majalah
echo|zine ini.

Terlepas dari baik atau tidak baiknya motif seseorang menjadi anonymous,
yang pasti tujuannya adalah untuk tidak diketahui, apalagi menjadi terkenal
atau malah memaksa terkenal. Bahkan terkadang alasan untuk menjadi
anonymous itupun tidak perlu diberitahukan/diketahui.

Hal yang bertolak belakang itulah yang akhir-akhir ini marak menginfeksi
layaknya virus ke para generasi muda yang memang terlahir belakangan. Budaya
malas membaca, mudahnya akses teknologi terhadap info terbaru menjadikan
mereka terjangkiti "virus trend" lebih cepat daripada waktu yang mereka
butuhkan untuk melangkah.

Sehingga, bertolak belakang dengan prinsip anonymous, maka para remaja yang
berbekal topeng seharga 50ribuan dan command ping yang dibungkus kedalam
file .bat untuk di eksekusi menjadikan mereka seperti seorang "ksatria" dan
dengan bangganya muncul di saluran televisi nasional, sehingga menjadikan
mereka para "Selebritinymous", yaitu Anonymous yang terkenal identitasnya.
Saya masih tidak habis pikir bagaimana diskusi mereka nantinya jika
membahas file .bat tersebut tidak bejalan karena cmd/ping execution di-disable
di warnet atau jika warnetnya mempergunakan GNU/linux :|

-----| CyberWar?

Dan sedihnya, tidak hanya sampai disitu saja, bagaikan kompor yang sedang
menyala-nyala maka media-media online lokal-pun tak henti-hentinya
mensuplai bahan bakar yang melebihi kapasitas kompor itu sendiri sehingga
aksi mereka yang tadinya secara random menyerang berbagai situs-pun malah
akan berkemungkinan memulai perang cyber itu sendiri.

Percayalah, Cyberwar adalah salah satu yang tidak kita inginkan dengan
kondisi kita saat ini, perang apapun itu bentuknya selalu merugikan,
apalagi dengan kondisi sumber daya kita yang masih serba kekurangan
khususnya dibidang IT. Jadi bukanlah hal yang bijak untuk memancing
terjadinya perang.

Cyberwar, bukan hanya mendeface dan melakukan ddos terhadap random website.
Cyberwar sebagaimana perang konvensional juga tetap memerlukan tentara,
senjata, taktik, strategi, organisasi, logistik, dan sebagainya. Tetapi
satu hal yang pasti adalah imbasnya akan membawa kehancuran baik kedua
belah pihak sebagaimana perang itu sendiri.

"Make Peace not War!"


-----| Referensi

[1] www.google.com/search?q=define:[words]
[2] www.wikipedia.com/artist
[3] "Pseudorandom: Keep the Circle Running"
http://ezine.echo.or.id/issue25/002.txt
[4] "Himbauan Kepada Member ECHO"
http://wiz.echo.or.id/2013/11/himbauan-kepada-seluruh-member-echo.html

← previous
next →
loading
sending ...
New to Neperos ? Sign Up for free
download Neperos App from Google Play
install Neperos as PWA

Let's discover also

Recent Articles

Recent Comments

Neperos cookies
This website uses cookies to store your preferences and improve the service. Cookies authorization will allow me and / or my partners to process personal data such as browsing behaviour.

By pressing OK you agree to the Terms of Service and acknowledge the Privacy Policy

By pressing REJECT you will be able to continue to use Neperos (like read articles or write comments) but some important cookies will not be set. This may affect certain features and functions of the platform.
OK
REJECT